1. Abraham dan Sara
Tuhan menjanjikan Abraham dan Sara akan menjadi Bapa bangsa yang besar saat Abraham berusia 75 tahun dan Sara berusia 66 tahun. Saya engga tahu jaman dulu tapi kalau sekarang usia 66 tahun tentu sudah menopause. Usia 66 tahun di Indonesia bahkan adalah saatnya menikmati usia pensiun dan menimang cucu. Setelah itu Abraham menunggu selama 25 tahun untuk janji Tuhan direalisasikan. 25 tahun! Lebih detailnya yaitu setelah Tuhan berjanji maka 15 tahun kemudian janji ini diteguhkan kembali oleh Tuhan dan Abraham baru mendapat jawaban doanya 10 tahun kemudian. Lamanyaa... Saya menunggu selama 5 tahun saja rasanya seperti lamaaa sekalii. Saya bayangkan Abraham mungkin berpikir : "Saya dulu salah denger ga ya?" atau "Apa saya melakukan kesalahan sampai Tuhan tidak jadi memenuhi janji-Nya?". Selain itu, nama Abraham artinya Bapa Segala Bangsa. Saya bayangkan kalau Abraham ketemu orang baru dan memperkenalkan namanya, mungkin orang berpikir anak cucunya banyak banget, tapi ternyata belum punya anak dan usianya sudah hampir 90 tahun! Apa Abraham engga malu kalau memperkenalkan diri? Tapi yang Abraham lakukan adalah ia tetap memelihara iman-Nya sampai akhirnya Tuhan mengaruniakan anak laki-laki. Satu ayat yang jadi penguat saya juga :
Roma 8:18-21
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.Ayat ini jadi penguat buat saya untuk belajar seperti Abraham untuk tidak bimbang karena ketidakpercayaan yang seringkali muncul. Saya harus belajar memperkuat mata iman saya untuk melihat apa yang belum kelihatan dengan terus bersandar pada Tuhan sampai Ia melaksanakan apa yang telah ia janjikan.
Saya juga belajar untuk tidak seperti Sara yang membuat keputusan menikahkan Abraham dengan Hagar. Ia berpikir cara ini bisa membuat janji Tuhan terlaksana padahal hal ini bukan yang Tuhan inginkan. Akhirnya Sara hidup dalam kedengkian pada Hagar dan malah berbuat dosa dengan mengusir Hagar dan Ismail. Disini saya belajar dalam mengambil keputusan maka selalu bertanya pada Tuhan dulu. Masa penantian yang lama bukan menjadi alasan untuk bisa berbuat dosa atau hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Saya berpikir dulu bagaimana cara mendengar suara Tuhan. Lambat laun saya akhirnya bisa tahu bagaimana Tuhan membimbing saya dalam pengambilan keputusan. Saya akan bahas kapan-kapan di post lain.
2. Ishak dan Ribka
Saya cukup terkejut dimana Abraham yang dijanjikan Tuhan menjadi Bapa bangsa yang besar bahkan keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit, ternyata selain lama menunggu untuk seorang anak, ia juga harus lama menunggu cucu. Ishak menikah dengan Ribka di usia 40 tahun dan akhirnya baru dikaruniai anak setelah Ishak berusia 60 tahun. Berarti ada waktu menunggu selama 20 tahun!
Kejadian 25 : 20-21
Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya. Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.Apakah Tuhan lupa pada janji-Nya? Pasti tidak! Ishak sebagai kepala keluarga berdoa untuk isterinya. Penting untuk seorang suami juga berdoa untuk berseru pada Tuhan memintakan keturunan, bukan hanya istri saja yang berdoa.
3. Yakub dan Rahel
Yakub, cucu Abraham ini pun menunggu lama untuk memiliki keturunan dari Rahel, Ia memang memiliki banyak anak dari Lea, tapi ia lama menunggu anak dari wanita yang ia cintai, Rahel.
Kejadian 29-31
Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai , dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.
Kejadian 30 : 22
Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki.Tidak dijelaskan berapa lama Rahel menunggu. Lea lebih dahulu 7 tahun menikah dengan Yusuf dan Lea sudah melahirkan anak keenam saat Rahel hamil pertama kalinya. Jadi seharusnya Rahel juga menunggu selama bertahun-tahun sampai pada akhirnya Tuhan mengingat Rahel dan mendengarkan permohonannya sehingga Rahel mengandung dan melahirkan. Anak yang dilahirkan Rahel pun tidak main-main. Yusuf kemudian dipakai Tuhan untuk memelihara hidup Bangsa Israel supaya tidak kelaparan.
4. Ibu dari Simson
Seorang hakim atau pemimpin terkenal Bangsa Israel juga memiliki ibu yang sulit memiliki anak. Sampai Tuhan akhirnya membukakan kandungannya dan melahirkan Simson yang menjadi abdi Tuhan.
Hakim-Hakim 13:2
Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak. Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Sebelum hamil, malaikat Tuhan menyuruh ibu Simson ini untuk tidak makan sesuatu apapun yang berasal dari pohon anggur, minuman yang memabukkan , dan sesuatu yang haram. Ia harus setia berpegang teguh terhadap yang diperintahkan. Alkitab tidak banyak menceritakan ibunya Simson namun akhirnya Simson lahir dan diberikati Tuhan. Saya tangkap disini ada ketaatan yang dilakukan oleh Ibu Simson terhadap perkataan malaikat di masa penantian. Ia pun tidak bertanya alasan apa yang membuat dia tidak boleh melakukan hal yang dilarang. Ibu Simson hanya taat sampai akhirnya ia mengandung.
5. Elkana dan Hana
Elkana memiliki 2 istri yaitu Penina dan Hana. Penina memliki anak laki-laki dan perempuan sementara kandungan Hana ditutup oleh Tuhan. Di masa ia menanti, Penina membuat Hana merasakan sakit hati supaya Hana gusar sehingga Hana menangis dan tidak mau makan. Kemudian suatu hari Hana bernazar pada Tuhan bahwa apabila ia diberikan anak laki-laki maka ia akan mempersembahkan anaknya sebagai pelayan Tuhan. Tuhan pun mengabulkan doanya dan akhirnya membuka kandungan Hana. Hana melahirkan Samuel, pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan untuk mengurapi 2 raja Israel yang terkenal.
Saya bayangkan kalau jadi Hana ya cukup nyesek. Sudah jadi istri kedua, ia pun harus menerima penghinaan dari istri pertama. Setelah akhirnya ia punya anak yang diidam-idamkan lama, maka ia juga harus berpisah dengan anaknya untuk dibesarkan Imam Eli. Tidak mudah untuk melakukan hal ini. Anak yang diidam-idamkan lama pasti dipenuhi banyak pengharapan dari ibunya. Rasa senang pun luar biasa, namun akhirnya harus berpisah. Ya kalau untuk kasus Hana memang harus dilakukan karena ia sudah bernazar pada Tuhan. Walaupun begitu, Tuhan pun mengaruniakan 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan sebagai pengganti Samuel. Wow! Sekian lama menunggu, akhirnya kalau Tuhan berkehendak maka tidak hanya 1 yang diberikan, tapi 6 anak!
Kembali lagi, dari hidup Hana kita bisa belajar untuk bernazar. Mungkin ini bisa jadi opsi. Untuk saya sendiri, saya tidak berani karena kalau bernazar maka benar-benar harus ditepati. Jangan sampai tidak ditepati karena akan membuat Tuhan murka. Jadi perlu dipikirkan baik-baik apa yang menjadi nazar dan membuat komitmen tidak hanya sendiri tapi beserta suami untuk melakukan apa yang akan dinazarkan pada Tuhan.
6. Elisabet, Ibu Yohanes Pembaptis
Lukas 1:5
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Seperti tertulis di Alkitab, Elisabet dan suaminya hidup benar di hadapan Tuhan dan tidak bercacat, namun Elisabet mandul dan usianya sudah tua. Dari sini kita bisa lihat kalau belum dikaruniai anak itu bukan berarti kita ada salah atau dosa di masa lalu. Tidak perlu berpikir ke belakang apa dosa yang sudah diperbuat sehingga rasanya Tuhan menghukum kita. Tuhan sungguh sangat mengasihi kita sehingga semua pelanggaran kita akan Dia ampuni.
Suatu saat malaikat Tuhan datang pada Zakharia dan memberitahukan bahwa Elisabet akan mengandung. Saya pikir sebagai manusia biasa pasti ia tidak percaya karena Elisabet sudah lanjut umurnya dan harusnya sudah menopause. Bagaimana dia bisa percaya? Ketidakpercayaannya ini kemudian mendatangkan hukuman. Zakharia menjadi bisu sampai anaknya tiba waktu untuk disunat.
Lukas 1: 62-66Setelah menunggu sekitar 9 bulan akhirnya Zakharia bisa berbicara kembali. Yohanes, anaknya bahkan menjadi buah bibir. Sedari ia bayi, orang-orang sudah bertanya-tanya akan menjadi apakah anak ini nanti sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes. " Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Saya percaya ada alasan kenapa kita menunggu lama untuk akhirnya memiliki keturunan dan setiap orang pasti memiliki alasan yang berbeda. Untuk saya, akan saya bahas di post lain. Berita baik dari semua tokoh Alkitab yang menunggu lama untuk punya anak ini adalah : semua akhirnya punya anak! Tidak ada yang Tuhan biarkan mandul seumur hidup. Betapa hal ini menjadi suatu pengharapan buat saya! Selain itu juga, semua anak yang dilahirkan ini pun menjadi orang-orang hebat dan menjadi tokoh terkenal di Alkitab. Siapa yang tidak tahu Ishak, Esau, Yakub, Yusuf, Simson, dan Yohanes Pembaptis. Melalui kisah kelahiran mereka ini, saya memiliki iman bahwa anak yang nanti saya lahirkan pasti bukan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Orang tuanya sudah mendoakan setiap hari bahkan menangisi kehadirannya. Tidak hanya kami, saya yakin opa oma-nya pun setiap hari memohon pada Tuhan. Harapan kami pun besar pada anak kami. Sedari di ruang penantian saya tidak hanya memohonkan keturunan saja, tapi saya memohonkan supaya kami sebagai orang tuanya kelak bisa menjadi orang tua yang mampu mendidik anak kami dengan hikmat dari Tuhan sehingga anak kami kelak boleh dipakai Tuhan secara luar biasa dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Demikian Alkitab menceritakan 6 perempuan yang lama menanti anak. Seperti sebelumnya saya sampaikan, pasti ada alasan kenapa sampai Tuhan kasih 6 kisah hidup yang dituliskan di Alkitab. Kita hidup di jaman modern dengan tingkat kesibukan dan stress yang tinggi. Tidak hanya itu gaya hidup pun sudah banyak berubah, Saya baca hal ini membuat tingkat kesuburan berkurang. Untuk orang-orang yang hidup di kota besar pasti tahu rasanya. Saya dengar RSIA Bunda, salah satu RS ngetop di Jakarta yang memiliki spesialisasi bayi tabung itu pasiennya banyak sekali. Kalau akan berobat kesana maka harus sabar karena saking banyaknya pasien. Belum rumah sakit yang lain. Jadi saya pikir Tuhan sudah tahu akan masalah infertilitas ini sehingga ia memberi kekuatan melalui 6 kisah nyata 6 wanita yang menanti lama untuk anak. Apabila ada pembaca yang mendapat berkat lain dari kisah hidup 6 wanita ini, please let me know. :)
No comments:
Post a Comment